Rujak Cingur: Kuliner Khas dari Surabaya Jawa Timur

Rujak Cingur: Kuliner Khas dari Surabaya Jawa Timur

Rujak Cingur: Kuliner Khas dari Surabaya Jawa Timur – Selain terkenal sebagai pusat rawon, rasanya tidak cukup afdal kecuali SoHip berkunjung ke Surabaya dan nggak nyobaik makanan khas ini. Namanya rujak cingur.

Jika Rawon adalah makanan berkuah yang sama sebagai olahan daging yang penuh spaceman slot protein, maka rujak cingur adalah sebuah menu makanan lengkap, gara-gara di dalamnya mempunyai kandungan protein, karbohidrat, hingga serat dan lemak.

Kenapa bisa begitu? Meskipun dinamakan rujak, tetapi isikan dari rujak cingur sendiri bukan cuma buah-buahan atau sayuran. Makanan ini memanfaatkan cingur sebagai salah saut bahannya.

Rujak Cingur: Kuliner Khas dari Surabaya Jawa Timur

Meski sama dengan kota Surabaya, tetapi menurut hikayat, makanan ini nggak berasal dari Surabaya lho. Makanan ini kabarnya berkunjung dari Timur Tengah dan jadi kesukaan raja di sana.

1. Ciri khas Rujak Cingur

Selain rawon, rujak cingur adalah makanan khas Surabaya yang enteng ditemukan. SoHip Bisa mendapatkan makanan ini di sudut-sudut Surabaya, menjadi dari jalur raya, restauran, hingga warung makan di gang-gang.

Rujak ini umumnya dibuat dari irisan timun, mangga muda, nanas, kedondong, tauge, kangkung, kacang panjang dan kerahi.

Selain sayur dan buah, ciri khas makanan ini termasuk memanfaatkan cingur dan juga lontong, Olympus Slot cingur sendiri adalah bagian daging yang ada di sekitaran mulut sapi. Semua bahan sesudah itu diulek jadi satu dengan bumbu rujak yang berbahan dasar petis udang.

Penyajiannya yang melalui sistem pengulekan bahan menjadikan makanan ini terkadang dipanggil termasuk dengan nama rujak ulek.

2. Rujak Cingur berawal dari Timur Tengah

Meskipun udah di kenal erat sebagai salah satu makanan khas kota Surabaya, ternyata asal usul makanan ini bukan dari Surabaya, melainkan Timur Tengah.

Jadi begini ceritanya, konon pada zaman dahulu pada sebuah negeri bernama Masiran, hidup seorang penguasa bernama Raja Firaun Hanyokrowati. Suatu hari, di kala raja berulang tahun, ia memanggil seluruh pakar masak di kerajaan untuk mempersiapkan sebuah hidangan privat untuknya.

Setelah raja mencicipi seluruh masakan para ahli, dia tidak senang dan juga tidak mendapatkan makanan yang sedap dan menurutnya spesial.

Dalam suasana yang galau gara-gara tidak mendapatkan makanan yang enak, tiba-tiba saja berkunjung seseorang bernama Abdul Rozak, membawa sebuah makanan yang di bungkus daun pisang, setelah di persilahkan oleh pengawalnya, pada akhirnya raja mencicipi hidangan tersebut.

Baca Juga: Kuliner Indonesia yang Jadi Favorit Artis Mancanegara

3. Rujak Cingur awalnya memanfaatkan cingur onta

Ternyata makanan yang di bawa oleh Abdul Rozak di rasa amat sedap oleh raja. Saking nikmatnya raja hingga bercucuran keringat dan makan dengan lahap saat nikmati makanan tersebut. Raja pun menanyakan kepada Abdul Rozak, apa gerangan nama makanan ini? Ternyata Abdul Rozak belum memberikan nama pada masakan tersebut.

Pada saat nikmati makanan tersebut, raja menanyakan, apakah kenyal-kenyal dalam makanan tersebut? Abdul Rozak menjawab bahwa perihal kenyal-kenyal tersebut adalah cingur onta. Sontak raja bicara “Baiklah, kecuali begitu akan kunamakan makana ini ‘Rozak Cingur’”. Nama tersebut pada akhirnya di catat dalam catatan negara.

4. ‘Rozak Cingur’ beralih nama jadi ‘Rujak Cingur’

Abdul Rozak yang memenangkan sayembara raja di ganjar dengan hadiah berbentuk sebuah kapal, sebidang tanah dan di angkat sebagai juru masak istana. Tetapi dia menampik perihal tersebut, Abdul Rozak cuma mengambil kapal yang di berikan raja untuk bertualang. Sebagai gantinya dia memberikan resep makanannya kepada sang raja.

Dengan kapal barunya Abdul Rozak menjelajah hingga dirinya hingga di Tanjung Perak. Sejak saat itulah dia menjadi memperkenalkan makanannya kepada masyarakat Surabaya.

Akan tetapi Rozak mendapatkan kendala, akibat di Surabaya tidak terkandung onta, maka Rozak mengganti bahan cingur dalam makanan buatannya memanfaatkan cingur sapi. Mengejutkannya perihal ini malah sebabkan makanannya jadi lebih baik dan enak

Masyarakat menjadi berdatangan gara-gara kelezatan makanan Abdul Rozak yang tersohor. Nama Abdul Rozak dan rozak cingur termasuk makin di kenal.

Tetapi gara-gara masyarakat sulit mengatakan kata ‘Rozak’ maka kata tersebut beralih jadi ‘rujak’ dan hingga kini nama rujak cingur tetap di gunakan untuk menyebut nama makanan hasil kreasi Abdul Rozak tersebut.

Sekarang ini SoHip bisa dengan enteng mendapatkan rujak cingur di beragam daerah di Jawa Timur. Selain jadi makanan khas kota Surabaya, rujak cingur kini termasuk bertransformasi jadi salah satu kuliner khas daerah Jawa Timur.

Tentumya masing-masing daerah miliki interpreatasinya sendiri dalam menyajikan rujak cingur, agar rujak ini miliki ciri khas di tiap-tiap daerah.

Nah membuat anda yang ingin jalan-jalan ke Jawa Timur atau Surabaya nanti setelah pandemi selesai, amat di rekomendasi untuk coba rujak cingur. Karena baham-bahan anti mainstream yang di campurkan dalam makanan ini sebabkan rasanya jadi menarik dan unik. Jadi kira-kira tertarik nggak untuk menjajal makanan ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *